Dulu ketika bangsa Eropa menjajah
Kira tak berdaya dan diperdaya
Saat Pattimura melawan dan di tawan
Merdeka bak angan di awan-awan
Namun parang dan salawaku tetap erat di genggam mata para pejuang berapi-api
Nyalinya melejit tinggi
Sorakan "merdeka atau mati" menggema di mana-mana
Merdeka bukan lagi angan tapi ingin
Merdeka bukan lagi harap tapi kini tercapai
Kini setelah merdeka dari bangsa asing
Penjajah datang dari darah daging
Karena mabuk kekuasaan dan uang
Saudara sedaratan kisruh dan tercerai berai
Keadilan dan kemanusiaan diluar kendali
Lalu, apa artinya Ale rasa Beta rasa?
Potong di kuku rasa di daging, apa artinya?
Alam seakan tak merestui
Bencana berkepanjangan tak bisa di hindari
Gempa mengguncang, banjir tergenang
Prasarana tumbang, penanganan kurang
Lalu, apa itu merdeka?
Saat kita dalam ketakutan dan keputusasaan?
Merdeka bukan hanya bebas dari penjajah
Tapi bagaimana menjaga raga dan tanah agar jaya
Sebab merdeka bukan hanya sekedar kata
Tapi rasa dan jiwa akan karunia
Merdeka adalah bersyukur
Syukur yang tulus dan ikhlas
Negeri Lima, 14 Agustus 2022
Biodata
Rosmasari Hehalatu atau akrab di sapa Lisa, lahir di Negeri Lima, 18 Oktober 2003. Mahasiswi teknik perencanaan wilayah dan kota, fakultas teknik di Universitas Pattimura. Menulis dan membaca puisi sudah menjadi hobinya sejak duduk di bangku kelas 6 SD. Saat ini ia berdomisili di Negeri Lima, tempat kelahirannya. Motto hidupnya “mencoba adalah hal dasar berhasil atau tidaknya tergantung ikhtiar dan usaha kita”. Pembaca bisa lebih dekat dengan penulis lewat media sosial whatsappnya +6285254091061 dan Gmail lisahehalatu10@gmail.com
Posting Komentar untuk "Puisi Rosmasari Hehalatu, Merdeka di Negeriku"