DPM Fatek Unpatti Gelar Diskusi Jalan Bersama Organisasi Eksternal


DPMFatek-Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pattimura menggelar diskusi jalanan yang berlangsung di depan Sekretariat DPM Fatek Unpatti (16/10/2023). Diskusi tersebut dibawa sorotan tema “Meningkatkan Solidaritas dalam Organisasi untuk Menjadikan Mahasiswa Fatek yang Berkualitas dan Berintegritas”.

Para ketua dan pengurus organisasi kepemudaan (OKP) se-jajaran Fakultas Teknik, Universitas Pattimura turut hadir dalam diskusi ini. Organisasi eksternal yang hadir, yakni HMI, GMNI, GMKI, PMII dan IMM.

Hendra Wattimena selaku Ketua Umum DPM Fatek Unpatti dalam sambutanya mengatakan kegiatan diskusi ini bertujuan untuk membangun silaturahmi antar mahasiswa Fakultas Teknik yang terlibat dalam organisasi eksternal kampus agar keharmonisan kehidupan dan kerukunan antar sesama bisa terjaga.

Selain itu, ia mengatakan diskusi kolaborasi antara DPM Fatek dan organisasi ekstra kampus ini merupakan upaya dalam peningkatan kapasitas ormawa agar dapat memberikan ide-ide serta gagasan yang menjadi bahan masukkan untuk DPM Fatek ke depannya.

“Tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini minat mahasiswa terhadap organisasi kampus kian menurun. Hal ini dimulai dari permasalahan covid-19, kemudian ditambah juga dengan keberadaan program MBKM yang membuat mahasiswa lebih memilih mengikuti program MBKM yang menjanjikan ketimbang mengikuti kegiatan organisasi terutama organisasi eksternal kampus”, ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan persoalan lain yang membuat tren mahasiswa menurun untuk tidak terlibat dalam organisasi kemahasiswaan lantaran stigma dan opini buruk yang dibangun di kalangan mahasiswa, di mana memandang organisasi mahasiswa hanya buang-buang waktu dan tidak memiliki manfaat yang berdampak untuk mahasiswa.

Bukan hanya itu terutama untuk organisasi ekstra kampus, minat mahasiswa untuk ikut serta di dalamnya seakan mulai menurun akibat organisasi ekstra kampus masih menggunakan cara-cara yang dinilai tidak mengikuti perkembangan zaman serta tidak mampu mengupgrade potensi yang ada.

Kemudian, kelihatannya di mata para mahasiswa mereka yang terlibat dalam organisasi ekstra kampus lebih sibuk mengurus kegiatan organisasi ketimbang mengikuti perkuliahan. Padahal organisasi memiliki peran penting dalam membentuk jiwa kepemimpinan seorang mahasiswa dan memiliki banyak manfaat untuk mahasiswa kedepanya.

“Jadi, kita yang terlibat dalam organisasi eksternal harus seimbang antara urusan organisasi dan akademik. Kita tidak boleh sekedar cerdas beretorika saja, namun harus memiliki kecerdasan di bidang akademik yang baik juga. Ibaratnya kalau kita ganas di jalan, maka kita harus ganas juga di kelas”, ujarnya.

Adapun beberapa benang merah dari hasil diskusi ini, sebagai berikut:

1. Mahasiswa menjadi kurang tertarik bahkan skeptis terhadap organisasi khususnya OKP di Fakultas Teknik UNPATTI disebabkan oleh beberapa hal, yakni doktrin dan pandangan buruk beberapa oknmum dosen mengenai paradigma bahwa organisasi tidak penting dan memperlambat studi. Bahkan dalam diskusi ini beberapa mahasiswa menyampaikan keluhan mereka di mana ada oknum dosen yang terang-terangan di dalam kelas seakan mendiskriminasi organisasi eksternal.  Selain itu, ketidaktertarikan mahasiswa mengikuti organisasi eksternal lantaran kurangnya sosialisasi dan pengenalan pada saat PKKMB untuk mahasiswa baru terkait organisasi eksternal yang ada di lingkungan Fakultas Teknik Unpatti.

2. Kurangnya solidaritas keseluruhan OKP di Fakultas Teknik yang menyebabkan tidak tercapainya keharmonisan antar beberapa kelompok mahasiswa.  Bukan hanya itu, HMPS dan HMJ di Fakultas Teknik dirasa tidak aktif dan tidak berperan secara baik sehingga dalam membangun hubungan solidaritas antar mahasiswa seakan terhambat.

3. Selama ini kurang adanya forum khusus yang disediakan oleh pimpinan fakultas untuk mahasiswa dalam mengkritik kebijakan fakultas bersama pimpinan Fakultas Teknik Unpatti. Lalu, mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya lewat demonstrasi seakan dijegal oleh oknum-oknum dosen tertentu. Seakan kegiatan demonstrasi merupakan suatu kejahatan padahal selama menyampaikan aspirasi baik dengan demonstrasi maupun diskusi jika dilakukan dengan cara-cara yang beretika tidak masalah, karena dijamin dan dilindungi oleh undang-undang di negara ini. Mahasiswa Fakultas Teknik merasa seakan tidak ada kebebasan berdemokrasi di lingkungan fakultas.

Solusi yang ditawarkan:


Catatan kritis bagi senior-senior dan mahasiswa yang terlibat dalam organisasi ekstra kampus di dalam lingkup Fakultas Teknik Unpatti  harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, kita harus menjadi garda terdepan untuk dapat memberikan contoh yang teladan, baik dari segi akademik, hard skill maupun soft skill) agar dapat terpatahkan segala paradigma negatif seperti “Organisasi memperhambat studi akademik”.

Berikutnya untuk membangun solidaritas dan meningkatkan kualitas mahasiswa, maka organisasi eksternal harus giat berkolaborasi baik antara sesama organisasi ekstra, organisasi intra maupun dengan pihak lain dalam upaya membuka ruang-ruang pelatihan berbasis teknik. Dengan begitu akan dapat menjawab kebutuhan mahasiswa Fakultas Teknik. Selain itu, perlu ada bimbingan pelatihan dalam mendukung kader-kader untuk mengikuti berbagai program nasional maupun internasional (IISMA, Magang, PKM, PPK Ormawa, dan program Kampus Merdeka Lainya). 

Solidaritas keseluruhan OKP di Fakultas Teknik perlu dibangun melalui ruang-ruang diskusi seperti diskusi jalanan yang telah diselenggarakan tersebut. Peran penting DPMF yang harus merangkul dan merawat keharmonisan itu melalui perannya dalam memperkenalkan OKP yang ada di Fakultas Teknik baik secara langsung maupun sosial media (live bersama pimpinan OKP dalam perkenalan OKP, repost informasi open recruitmen tiap-tiap OKP, dsb). Selain itu, DPMF perlu membangun koordinasi dalam hal bekerjasama dalam berbagai program. DPMF wajib aktif dalam mengawal serta mengevaluasi kinerja HMPS dan HMJ agar dapat berperan aktif dalam tugasnya. 

Kebersamaan dan solidaritas harus dibangun mulai dari mahasiswa masuk ke Fakultas Teknik, hingga di wisudakan, maka dari itu perlu adanya kegiatan penyambutan mahasiswa baru dan pelepasan mahasiswa yang telah menjadi alumni di Fakultas Teknik, agar solidaritas antar keluarga mahasiswa Fakultas Teknik bisa terus di pupuk hingga masuk ke dunia kerja.

Terakhir, DPMF diminta harus direncanakan dengan cepat terkait forum resmi dalam bahasan peraturan fakultas di mana mahasiswa dapat mengkritik kebijakan fakultas pada pimpinan Fakultas Teknik UNPATTI jikalau terdapat peraturan yang menyimpang maupun merugikan mahasiswa. Biar perlu, tiap bulannya diadakan mimbar bebas untuk para mahasiswa berorasi di lingkungan fakultas untuk menyampaikan kritik dan aspirasi.

Posting Komentar untuk " DPM Fatek Unpatti Gelar Diskusi Jalan Bersama Organisasi Eksternal "